Rabu, 04 Maret 2015

Pengalaman Yang Tak Terlupakan



PENGALAMAN YANG TAK TERLUPAKAN


    Kicauan burung dan alarm jam , menandakan waktu menjelang pagi,  sinar matahari mulai terbit dari timur, suara telapak kaki mulai terdengar menuju ke tenda, terikan senior  menglegar untuk membangunkan kami semua, ancaman push up akhirnya muncul dari mulut senior. Seketika tanah yang berdebu itu di gantikan oleh air yang kotor, inilah hal yang paling jengkel yang kami rasakan, tapi semua itu tidak sia-sia.

Tepat waktu subuh,  suara azan memanggil kita semua untuk melaksakan shalat subuh, walau mata ini belum terbuka, kami semua menganbil air wudhu,terasa dingin menusuk-nusuk sampai ketulang tetapi tetap kita lakukan. Suara komat sudah terdengar waktunya shalat di laksanakan.
Setelah shalat subuh kami di suruh masak,untuk sarapan pagi. Kurni bertanya kepada naryo
“nar! Kita ini mau masak apa ya”(kurni kebingungan)
“kamu bisanya masak apa emangnya”
“kalau aku bisanya cuman masak air doang, itu aja gosong”
“apa!!!! Cuman bisa masak air doang”(sambbil terkejut)
“ya udah, sekarang kita masak dengan bahan seadanya”

Beberapa menit kemudian akhirnya masakan mereka matang juga, walaupun tak sebigitu enak.
Prit-prit, pluit yang di bunyikan senior pun terdengar, menandakan untuk berkumpul. Kami pun semua lari tanpa berfikir panjang.
“cepet  dek hitungan ke sepuluh sudah kumpul semua 1,2,3, dan seterusnya”(senior sambil menunggu)
Kami semua sudah nerkumpul di halaman,walaupun itu saja ada yang ketinggalan, jadi kami semua mendapat hukuman yaitu di suruh bersih-bersih lingkungan di sekitar halamnan sekolah,bebarapa menit kemudian halaman sudah bersih, kami semua berkumpul lagi di halaman.
“Selamat pagi, adek-adeku masaih pada semangat gak ini”(sapa kakak senior)
“pagi, masih semangat kak”(seru kami semua)

Kakak senior mengintruksikan kami semua untuk heking dengan rute yang lumayan jauh.
Beberapa menit kemudian akhirnya kelompok Kurni  yang beranggotakan, Naryo, Wawan, Anto, dan Dewi untuk bersiap-siap berangkat, tapi sebelum mereka berangkat meraka harus berpamitan denagan teman-teman dan kakak senior.
“sebelumnya assalamungalaikum”(sapa Kurni )
“wangalaikumsalam”(jawab semua)
“sebelum saya berangkat dengan teman-teman, saya minta doa restunya supaya tidak terjadi halangan suatu apapun, sekian wassalamungalaikum”

Akhirnya kelompok Kurni pun berangkat dengan hati yang begitu gembira.
Tibalah kelompok Kurni di pos 1 dimana di pos itu terdapat kakak senior yang baik-baik, di pos ke 1 hanya beristirahat sejenak, setelah itu kelompok Kurni melanjutkan perjalanan ke pos yang ke 2, tiba-tiba mereka terrnyta salah jalan, jalan yang mereka lewati tidak sesuai dengan yang ada di peta, Wawan bertanya kepada Kurni.
“Kur apa benar ini jalan yang harus kita lewati”
“kayaknya bennar, tapi kok gak ada penunjuknya”(sambil kebingungan)
 “coba lihat di peta “(anto mulai resah)
“astaga, ternyata kita salah jalan, harusnya kita tadi belok”(Kurni terkejut)
“udah jauh lagi ini, terpaksa kita balik lagi”(dewi mulai lelah)

Akhirnya mereka kembali lagi, setelah berjalan cukup lama Kurni dan teman-temanya tiba di pos 2, di pos 2 sudah menunggu kakak senior yang begitu kejam, Kurni dan teman-temanya di suruh ngamen di pinggir jalan dengan muka yang penuh coretan arang, selang waktu beberapa menit akhirnya ada orang yang baik hati memberikan uangnya walau hanya 2 ribu rupiah Kurni merasa senang karena untuk melanjutkan perjalanan syaratnya ngamen sampai dapet uang, kurni dan teman-teman akhirnya melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya yaitu 3.
Di tengah perjalanan mereka beristirahat sejenak untuk minum,
“kur istirahat dulu aku sudah capek”(dewi kehausan)
“ya,!!!!  Teman-teman kite isturahat dulu”(kurni mengintruksikan teman-temanya)
Selang beberapa menit kemudian kami melanjutkan pejalanan ke pos 3, tibalah kami ke pos 3 disana Kurni dan kelompoknya  di sambut dengan kakak senior dengan wajah yang begitu kecewa pada kami.
“dek cepet, lari hitungan kesepuluh sudah sampai sini 1,2,3,4, dan seterusnya”(kata kakk senior)
Kurni pun  berlari drngan sekuat tenaga,sesampinya di sana kami di marah habi-habisan,walaupun itu hanya mengetes mental kami . kami disuruh jalan jongkok, pus ap, dan lain-lain.
Akhirnya pos 3 pun terlewatkan kami melanjutkan perjalanan pulang menujun tenda. Sesampainya di tenda mereka di suruh bersih-bersih dan setelah itu mereka mengambil air wudhu untuk melaksanakan sahlat ashar, sehabis shalat ashar kami pin tidur sambil menunggu kelompok yang lain tiba.

 2 jam berlalu mereka terbangun dan kaget melihat teman-temannya sudah berkumpul di masjid, setelah itu mereka semua di suruh shlat ashar bersama-sama dengan senior , setelah itu mereka di suruh berkumpul di halaman untuk meneruskan kegiatan yang belum selesai .
Akhirnya acara telah selesai kita semua mendapatkan apa yang mereka cari yaitu bukti kalau mereka sudah menjadi senior, mereka pun sangat bangga dan senang bisa mengikuti pelantikan dari awal sampai akhir, mereka pun pulang dengan hati yang  senang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar